MAKALAH
OLEH : KELOMPOK 6
RAHMADANI
NUR AZIZAH SINAGA
MUTYA HARUM FALAH
DOSEN
PEMBIMBING: LENI AGUSTINA, SST
AKADEMI
KEBIDANAN PEMKO TEBING TINGGI
T/A 2015-2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ASKEB 1dengan materi “Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai taha-tahap
perkembangan nya trimester I, II dan III”. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu ASKEB 1.
Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu penulis sangat berharap adanya kritik dan saran
dari pembaca.
Tebing Tinggi, 14 September 2015
(Kelompok 6)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam
3 trimester pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, truimester
kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89). Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40). Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang
wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan
tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang
diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah.
Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama
masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak
pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi
proses persalinan kelak.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan
makalah ini adalah bagaimanakah kebutuhan dasar ibu hamil meliputi
oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas,
mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi,
traveling, aktivitas dalam dan luar rumah?
C.Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan dasar ibu
hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi,
seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat,
imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan persalinan dan kelahiran
bayi, memantau kesejahteraan janin, ketidak nyamanan dan cara nmengatasinya,
kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
1.
Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigaen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayi yang dikandung.
Untuk mencegah hal tersebut diatas dan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu:
a. Latihan
nafas melalui senam hamil.
b. Tidur
dengan bantal yang lebih tinggi.
c. Makan
tidak terlalu banyak.
d. Kurangi
atau hentikan merokok
e. Konsul
ke dokter bila aada kelainan atau gangguan pernafasan seperti asma dan
lain-lain.
2.
Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung
nila gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya.
Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil
seharusnya mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum
cukup cairan ( menu seimbang ).
a.
Kalori
Untuk
proses pertumbuhan, janin memerlukan tenaga. Oleh karena itu, saat hamil, ibu
memerlukan tambahan jumlah kalori. Sumber kalori utama adalah hidrat arng dan
lemak.
Bahan
makanan yang banyak mengandung hidrat arang adalah golongan padi-padian (
misalnya beras dan jagung ), golongan umbi-umbian ( misalnya ubi dan singkong
), dan sagu. Selain sumber tenaga, bahan makanan yang mtergolong padi-padian
merupakan sumber protein, zat besi, fosfor, dan vitamin.
Asuhan
makanan ibu hamil pada trimester pertama sering mengalami penurunan karena menurunnya
nafsu makan dan sering tibul mual dan muntah. Meskipun ibu mengalami keadaaan
tersebut tetapi asupan makan harus tetap diberikan seperti biasa.
Pada
trimester kedua nafsu makannya sudah
mulai meningkat, kebutuhan zat tenaga lebih banyak dibanding kebutuhan saat
hamil muda. Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk-pauk,
sayur, dan buah-buahan berwarna.
Pada
trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan.
Umumnya nafsu makan ibu akan sangat baik dan ibu merasa cepat lapar.
b.
Protein
Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan
bagian tubuh. Seiring dengan perkembangan dan perumbuhan janin serta
perkembangan payudara ibu, keperluan pada waktu hamil sangat meningkat.
Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil mengakibatkan bayi akan lahir lebih
kecil dari normal. Kekurangan tersebut juga mengkibatkan pembentukan air susu
ibu dalam masa laktasi yang kurang sempurna.
Sumber zat protein yang berkualitas tinggi adalah
susu. Susu merupakan minumam yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan
wanita hamil terhadap zat gizi karena mengandung protein, kalsium, fosfat,
vitamin A, serta vitamin B1 dan B2. Sumber lain meliputi sumber protein hewan,(
misalnya daging, ikan, unggas, telur, dan kacang )
Dan sumber protein nabati ( misalnya
kacang-kacangan, seperti kedelai, kacang tanah, kacang tolo, dan hasil kacang-kacang
misalnya tahu dan tempe).
c.
Mineral
Pada
prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makanan-makanan sehari-hari
yaitu buah-buahan sayur-sayuran, dan susu. Hanya zat besi yang tidak bisa
terpenuhi makan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua
kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan suplemen besi 30mg
sebagai ferosus, ferofumarat atau foroglukonat perhari dan pada kehamilan
kembar atau pada wanita yang sedikit anemi dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan
kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung
kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu suplemen
kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram perhari. Pada umumnya dokter selalu
memberi suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan
defisiensi.
d.
Vitamin
Vitamin
sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat
pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan
pada bayi.
Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada
kebutuhan untuk wanita tidak hamil. Kegunaan makanan tersebut adalah:
1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam
kandungan
2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan
badan ibu sendiri
3) Agar
supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.
4) Guna
mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
Caranya:
a) Ibu
harus makan teratur tiga kali sehari
b) Hidangan
harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran, dan buah-buahan da diusahakan minum susu 1 gelas setiap hari
c) Pergunakan
aneka ragam makanan yang ada
d) Pilihlah,
belilah, berbagai macam bahan makanan yang segar.
Beberapa
bahan makanan yan gdibutuhkan, bila kondisi badan si ibu terganggu, maka jumlah
atau besar makanan yang dapat dimakan
dapat diatur sebagai berikut:
1) Pada trimester I
Pada umur kehamilan 1-3
bulan, kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini disebabkan adanya
gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan porsi makanan kecil
tetapi sering. Untuk itu di lanjutkan porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk
makanan kering atau tidak berkuah.
2) Pada trimester II
Nafsu makan ibu
membaik, makan makanan yang diberikan 3 kali sehari ditambah 1 kali makanan
selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti telur, ikan, daging, teri, hati
sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.
3) Pada trimester III
Makanan harus
disesuaikan dengan keadaaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat badan
kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepung di kurangi, dan memperbanyak
sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.
3.
Personal
higiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi
dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air
dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan
mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene
mulut daan dapat menimbulkan karies gigi.
4.
Pakaian
Meskipun
pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu
dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek
kenyamanan dan pakaian, pemakaian pakaian dan kelengkapanya yang kurang tepat
akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan
psikologis ibu.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria
berikut ini:
a. Pakaian
harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
b. Bahan
pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c. Pakailah
bra yang menyokong payudara.
d. Memakai
sepatu dengan hak yang rendah.
e. Pakaian
dalam yang selalu bersih.
5.
Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi
terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rileks
terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh
pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya kontstipasi.
Tindakan pencegahann yang dapat dilakukan adalah
dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama
ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air terutama ketika lambung dalam
keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Jika ibu sudah
mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidsk terjadi
kontstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang utama
dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut
adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya bekurang.
Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan
desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi keluhan ini sangat tidak
dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
6.
Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus
diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat
sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelan kelahiran.
Koitus tidak dibenarkan bila terdapat perdarahan
pervaginam, riwayat abortus berulang, abortus/partus prematurus imminens,
ketuban pecah sebelum waktunya.
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal
bradycardis karena kontraksi uterus dan para peneliti berpendapat wanita yang
melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukkan insidens fetal distres yang
lebih tinggi. Pria yang menikmati kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita)
bisa kehilangan gairahnya ketika mendapati bahwa sekret vagina bertambah dan
mengeluarkan bau berlebih selam masa
hamil. Pasangan yang melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak
meniupkan udara kedalam vagina. Apabila serviks sedikit terbuka (karena sudah
mendekati aterm), ada kemungkinan udara akan terdesak diantara ketuban dan
diding rahim. Udara kemungkinan bisa memasuki danau plasenta, dengan demikian
ada kemungkinan udara memasuki jaringan vaskular maternal.
7.
Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik
biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan untuk
melakukan pekerjaan rumah dengn dan secara berirama dengan menghindari gerakan
menyentak, sehingga menguangi ketegangan pada tubuh yang menghindari kelelahan.
Ketika menggunakan alat penyedot debu, lakukan dengan berdiri tegak lurus,
hindari memutarkan badan karena dapat membebani sendi sakroiliaka dan linea
alba. Beratnya pekerjaan harus dikaji untuk mempertahankan postur tubuh yang
baik. penyokong yang tinggi dapat mencegah bungkuk dan kemungkinan nyeri
punggung. Ibu dapat dianjurkan untuk melakukan tugas dengan posisi duduk lebih
banyak dari pada berdiri. Ketika menyetrika, bila memilih posisi berdiri,
tingginya meja setrika harus memungkinkan kenyamanan ibu untuk berdiri dan
bergerak dari satu sisi kesisi lain secara ritmis. ketika memandikan balita,
membereskan tempat tidur membersihkan kamar mandi atau membopong anak, de ngan
berlutut akan mencegah sakit pungung. Beberapa ibu daat menggunakan posisi
jongkok, dengan posisi satu lutut didepan yang lain , ketika harus membungkuk
untuk membuka lemari atau laci atau membopong, sekali lagi hindari peregangan
lumbar. ibu yang lain lebih memilih berlutut untuk menghindari membungkuk.
Ketika berjalan, ibu harus mempertahankan troli
supermarket dekat dengan tubuhnya, idealnya beban bawah harus dikurangi sampai
minimum. Bila membawa keranjang belanja, juga harus dekat ke tubuh atau dibagi
menjadi dua keranjang yang seimbang.
Ketika masuk mobil, duduk dulu kemudian kencangkan
otot trasversus dan otot dasar panggul serta pertahankan lutut meraba, angkat
tunkai bersamaan masuk kedalam mobil; ini harus dilakukan sebaliknya ketika turun
atau keluar dari mobil. Ketika mengemudi, pastikan pungng tertopang baik.
Perhatian harus diberikan ketika memasang sabuk pengaman dan melepaskannya
dengan benar untuk menghindari pemutiran tubuh dengan sentakan tiba-tiba.
8.
Body
mekanik
Secara anatomi, ligamen sendi putar dapat
meningkatkan pelebaran/pembesaran rahim pada uang abdomen. Nyeri pada ligamen
ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligamen karena adanya pembesaran
rahim nyeri pada ligamen ini merupakan suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil. Sikap tubuh yang perlu
diperhatikan oleh ibu hamil:
a. Duduk
Duduk
adalah posisi yang lazim dipilih, sehingga postur yang baik dan kenyamanan nya
penting. Ibu harus diingatkan untuk duduk bersandar dikursi dengan benar,
pastikan bahwa tulang belakangnya tersangga dengan baik. Bantal kecil atau
gulungan handuk dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Paha harus
tertopang kursi, kaki dalam posisi datar dilantai. Bila perlu, kaki sedikit
ditinggikan diatas bangku kecilbila kaki anda tidak dapat menyentuh lantai
dengan nyaman. Kursi dengan sandaran tinggi akan menyokong kepala dan bahu
serta tungkai dapat relaksasi. Bila bangkit dari posisi duduk, otot trasversus dan
dasar panggul harus diaktivasi.
b. Berdiri
Aspek
postur tegak yang baik harus didiskusikan. Ibu perlu dianjurkan untuk berdiri
dan berjalan tegak, dengan menggunakan otot trasversus dan dasar panggul.
Posisi kepala penting, kepala harus dipertahankan tegak dengan dagu rata dan
bahu turun relaks. Dapat juga dianjurkan agar ibu membayangkan penarikan
bajunya dari atas sampai bawah untuk selalu berdiri tegak dan meluruskan tulang
belakang. Selain itu dapat diminta untuk mencoba meregangkan antara pangkal
paha dan iga untuk membuat ruang lebih besar bagi bayi. Gerakan ini akan
memperkecil lengkung badan sehingga mengurangi upaya otot yang di gunakan
selama berdiri. Untuk mempertahankan keseimbangan yang baik, kaki harus
diregangkan denagn distribusi berat badan pada masing-masing kaki. Berdiri diam
terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan dan ketegangan. Oleh karena itu lebih
baik berjalan tetapi tetap memperhatikan semua aspek yang baik, postur tegak
harus “mendengarkan” tubuhnya dan tidak berjalan terlalu lama karena dapat
menimbulkan ketidaknyamanan.
c. Berjalan
Ibu
hamil penting untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi atau tanpa hak. Hindari
juga sepatu bertumit rungcing karena mudah menghilangkan keseimbangan. Bila
memiliki anak balita, usahakan supaya tinggi pegangan keretanya sesuai untuk
ibu.
d. Tidur
Karena
resiko hipotensi akibat berbaring telentang, berbaring dapat harus dihindari
setelah empaat bulan kehamilan. Bila ibu memilih berbaring telentang pada awal
kehamilan, dengan meletakkan bantal dibawah kedua paha akan memberi kenyamanan.
Sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanya ibu merasa makin sulit mengambil
posisi yang nyamam, karena peningkatan ukuran tubuh dan berat badannya.
Penting bila ibu mengubah posisinya disokong dengan baik yang
memberi tekanan merat pada semua bagian tubuh dalam rangka mendapatkan
istirahat dan tidur serta mencegah peredangan. Untuk posisi setengah duduk,
ekstra beberapa bantal atau penyangga cukup dapat meninggikan kepala dan bahu atau
satu bantal dibawah paha dan lutut. Kebanyakan ibu menyukai posisi berbaring
miring dengan sanggaan dua bantal dibawah kepala dan satu dibawah lutut atas
serta pah untuk mencegah peregangan pada sendi sakroiliaka. Sebuah bantal kecil
atau gulungan handuk merasa nyaman bila diletakkan dibawah pinggang atau
abdomen, terutama bila alas tempat tidur tidak terbuat dari bahan yang tidak terlalu
keras. Bila memilih posisi berbaring miring, tambahan satu bantal harus
diberikan untuk menopong lengan atas. Nyeri dan peregangan pada simfisis pubis
dan sendi sakroiliaka dapat dikurangi bila ibu menekuk lututnya keatas dan
menambahnya bersama-sama ketika berbalik di tempat tidur.
Turun dari tempat tidur atau meja pemeriksa ahrus dianjurkan
pada kelompok ibu dan dipraktekkan. Kedua lutut harus ditekuk dan disejajarkan,
seluruh tubuh berguling kesalah satu sisi dan kemudian bangkit duduk dengan
menggunakan lengan atas dan siku bawah, dengan tungkai sekarang ada disisi
tempat tidur. Ibu dengan perlahan berdiri, meluruskan tungkainya.
Gerakan ini dilakukan dengan urutan terbalik bila ibu naik
ketempaat tidur atau meja pemeriksaan. Bidan perlu menekankan perhatin tentang
hal ini diklinik antenatal, bukan hanya untuk melindungi punggungnya, namun
juga melindungi linea alba. Dengan mencoba duduk tegak lurus condong kedepan
sama dengan melakukan sit-up dan harus dihindari. Ketika bangun dari tempat
duduk dilantai, ibu haarus menopongkan tangannya dan lutut dengan menggunakan
lengan yang lain sebagai penyokong. Ia kemudian mendorong tubuhnya keposisi
berdiri secara perlahan meluruskan tungkainya. Gerakan ini sekali lagi perlu
didemonstrasikan dan dipraktekkan.
e. Bangun
dan baring
Untuk
bangun dari tempat tdir, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian
tekuk lutut. Angkat tubuh ibu pelahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu
perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum
berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring.
f. Membungkuk
dan mengangkat
Mengangkat
benda yang berat dan sulit harus, kapan pun memungkinkan, dihindari selam
hamil. Ketika harus mengangkat, misalnya menggendong anak balita, kaki harus
diregangkan satu kaki di depan kaki yang lainpangkal paha dan lutut menekuk
dengan punggung serta otot trasversus dikencangkan.kecuali otot paha sangat
kuat, otot ini menempatkan terlalu banyak regangan pada sendi lutut bila ibu
dianjurkan untuk menekuk kedua lutut seluas mungkin. Barang yang akan diangkat
perlu dipegang sedekat mungkin dan ditengah tubuh, dan lengan serta tungkai
digunakan untuk mengangkat.
Lakukan gerakan
mengangkat dengan urutan terbalik ketika akan menaruh benda yang berat. Memutar
badan ketika mengangkat harus dihindari dan hanya ketika dalam posisi tegak
ketika kaki dipindahkan kearah yang di tujuh. Bila ibu menggendong balita, ibu
dapt meminta anak tersebut berdiri dikursi atau di anak tangga kedua atau
ketiga sehingga ibu dapat menghindari membungkuk untuk mengangkatnya.
9. Senam Hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi
peningkatan metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme
diperlukan peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan
meningkatkan kebutuhan oksigen. Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan
pemeliharaan kehamilan yang bertujuan melindungi ibu dan anak adalah dengan
jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam persiapan persalinan yang
fisiologis melalui penerangan, berdiskusi,
dan memberikan latihan fisik kepada
wanita hamil. “Senam
adalah
terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman,
spontan dan lancar sesuai waktu yang
diharapkan”.
Pada
prinsipnya senam hamil adalah exercise therapy atau terapi latihan yang
merupakan bagian dari ilmu fisioterapi yang dilaksanakan dibagian obstetric
pada ibu hamil oleh seorang fisioterapis.
Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap
semester. Senam hamil penting bagi seorang ibu yang sedang mempersiapkan
diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20
minggu. 1)
Tujuan
- Menguasai
tehnik pernafasan
- Memperkuat
dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut
- Melatih
sikap tubuh selama hamil
- Melatih
relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi
- Ibu
dapat melahirkan tanpa penyulit sehingga ibu dan bayi sehat setelah persalinan
Manfaat
- Memperkuat dan mempertahankan
kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam
proses persalinan
- Melatih sikap tubuh guna
menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit
- Perempuan mengandung yang
mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar,
dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses
persalinan normal langsung relatif cepat.
- Membuat tubuh lebih
rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersalin
10. Istirahat
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat
teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahatdan tidur
perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat
menigkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan
istirahat dalam keadaan rilaks pada siang hari selama 1 jam.
11. Imunisasi
Imunisasi
selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah
tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu
hamil harus terlebih dahulu ditentukan status kekebala/imunisasinya. Bumil yang
belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan
interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh imunisasi
DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapatkan dosis TT
yang ke-3 (interval minimal dari dosis ke-2) maka statusnya T3, status T4
didapat bila telah mendapatkan 4 dosis ( interval minimal 1 tahun dari dosis
ke-3 ) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah di dapat ( interval minimal
1 tahun dari dosis ke 4 ).
Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur
belum mencapai status T5 diharapkan dosis TT hingga tercapai status T5 dengan
interval yang di tentukan. Hal ini ini penting untuk mencegah terjadinya
tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk
mendapatkan kekebalan aktif terhadap Long Car (LLC).
12.
Traveling
Hal-hal yang dianjurkan
apabilaibu hamil berpergian adlah sebagai berikut.
a. Hindari
pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak dan panas, serta berdiri terlalu lama
ditempat itu karena akan dapat menimbulkan sesak nafas sampai akhirnya jatuh
pingsan.
b. Apabila
berpergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari
karena dapat menyebabkan peningkatan resiko bekuan darah vena dalam dan
tromboflebitis selam kehamilan.
c. Wanita
hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6jam dalam sehari dan berhenti delam 2 jam
lalu berjalan selama 10 menit.
d. Sabuk
pengaman sebaliknya selalu dipakai, sabuk tersebut tidak di letakkan di bawah
perut ketika kehamilan sudah besar.
13. Persiapan Laktasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan
payudara adalah sebagai berikut.
a. Hindari
pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa,
karena akan menggangga penyerapan keringat payudara.
b. Gunakan
bra dengan bentuk yang menyangga payudara
c. Hindari
membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi.
Bersihkan puting dengan minyak kepala lalu bilas dengan air hangat.
d. Jika
ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah
dimulai.
14.
Persiapan
Persalinan dan Kelahiran Bayi
Ada 5 komponen penting dalam rencana lain
persalinan, antara:
a.
Membuat rencana persalinan
Idealnya
setiap keluarga harus memunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana
persalinan. Berikut ini hal-hal yang harus digali dan diputuskan dalam membuat
rencana persalinan, antara lain:
1)
Memilih tempat persalinan
2)
Memilih tenaga terlatih
3)
Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan
tersebut
4)
Bagaimana transortasi ke tempat
persalinan
5)
Siapa yang akan menemani pada saat
persalinan
6)
Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mengumpilkan biaya tersebut.
7)
Siapa yang meenjaga keluarga bila ibu
tidak ada
b.
Membuat rencan untuk pengambilan
keputusan jika terjadi kegawat daruratan pada saat pengambilan keputusan utama
tidak ada
c.
Mempersiapkan sistem transportasijika
terjadi kegawat daruratan
d.
Membuat rencana atau atau pola menabung
e.
Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
untuk persalinan
15. Memantau Kesejahteraan Janin
Untuk melakukan penilaian
terhadap kesejahteraan janin dan rahim bisa menggunakan stetoskop laener, untuk
mendengarkan denyut jantung secara manual (auskultasi). Pemantauan
kesejahteraan janin yang dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah dengan
menggunakan kartu “fetalmovement” setiap pergerakan janin yang dirasakan
Pemantauan gerakan janin minimal
dilakukan selama 12 jam, misalnya ibu hamil setiap merasakan gerakan janin
mencatat dengan tanda tally pada kartu pergerakan janin, dalam 12 jam
pemantauan, contohnya dari pukul 08:00 sampai pukul 22:00. Selanjutnya
keseluruhan pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10 kali gerakan janin
yang dirasakan oleh ibu hamil
16. Pemantauan dan cara mengatasinya
No
|
Ketidaknyamanan
|
Cara
mengatasi
|
1
|
Sering
buang air kecil. Trimester I dan III
|
a. Kurangi
asupan karbohidrat murni dan makanan yang mengandung gula
b. Batasi
minum kopi, the dan soda
|
2
|
Striae
gravidarum.
Tampak
jelas pada bulan ke 6-7
|
a. Gunakan
emolien topikal atau anti pruiritik jika ada indikasinya
b. Gunakan
baju longgar yang dapat menopong payudara dan abdomen
c. Jika
hemoroid menonjol keluar, oleskan lation witch hazel
|
4
|
Kelelahan
pada trimester I
|
a. Istirahat
yang cukup, minimal 2 jam pada siang hari
b. Lakukan
tehnik relaksasi
|
5
|
Keputihan.
Terjadi
ditrimester I, II atau III
|
a. Tingkatkan
kebersihan dengan mandi tiap hari
b. Memakai
pakain dalam dari bahan katun dan mudah menyerap
c. Tingkatkan
daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur
|
6
|
Keringat
bertambah.
Secara
perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan
|
a. Pakailah
pakaian yang tipis dan longgar
b. Tingkatkan
asupan cairan
c. Mandi
secara teratur
|
7
|
Sembelit.
Trimeter
I dan III
|
a. Minum
3 liter cairan tiap hari terutama air putih atau sari buah
b. Makan
makanan yang kaya serat dan juga vitamin C
c. Lakukan
senam hamil
d. Membiasaakan
buang air besar secara teratur
|
8
|
Keram
pada kaki.
Setelah
usia keamilan 24 minggu
|
a.
Rendam kaki dengan air yang telah
diberi minyak esensial siprus
b.
Kurangi konsumsi susu (kandungan
fosfat nya tinggi)
c.
Latihan dorsofleksi pada kaki
|
9
|
Mengidam.
Trimester
I
|
a. Tidak
perlu dikhwatirkan selama diet memenuhi kebutuhannya
b. Jelaskan
tentang bahaya yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta
memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur.
|
10
|
Nafas
sesak.
Trimester
II dan III
|
a. Jelaskan
penebab fisiologinya
b. Merentangkan
tangan diatas kepala serta menarik nafas panjang
c. Mendorong
postur tubuh yang baik
|
11
|
Nyeri
ligamentum rotundum.
Trimester
II dan III
|
a. Berikan
penjelasan mengenai penyebab nyeri
b. Tekuk
lutut kearah abdomen
c. Mandi
air hangat
d. Gunakan
sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya letakkan diantara
lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring
|
12
|
Panas
perut.
Mulai
bertambah sejak trimester II dan bertambah semakin lamanya kehamilan hilang
pada waktu persalinan
|
a. Makan
sedikit-sedikit tetapi sering
b. Hindari
makan berlemak dan berbumbu tajam
c. Hindari
berbaring setelah makan
d. Hindari
minum air putih saat makan
e. Tidur
dengan kaki ditindihkan
|
13
|
Perut
kembung.
Trimester
II dan III
|
a. Hindari
makan yang mengandung gas
b. Mengunyah
makanan secara teratur
c. Lakukan
senam secara teratur
|
14
|
Pusing/
sakit kepala
Trimester
II dan III
|
a. Bangun
secara perlahan dari posisi istirahat
b. Hindari
berbaring dalam posisi terlentang
|
15
|
Mual
dan muntah.
Trimester
I
|
a. Makan
sedikit tetapi sering
b. Hindari
makanan berlemak dan goreng-gorengan
c. Minum
suplement vitamin B6 dan zat besi juga khrom
|
16
|
Sakit
punggung atas dan bawah
Trimester
II dan III
|
a. Posisi/sikap
tubuh yang baik selama melakukan aktifitas
b. Hindari
mengangkat barang berat
c. Gunakam
bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung
|
17
|
Varises
pada kaki.
Trimester
II dan III
|
a. Istirahat
dengan menaikkan kaki setinggi mungkin untuk membalikkan efek gravitasi
b. Jaga
agar kaki tidak bersilangan
c. Hindari
berdiri atau duduk terlalu lama
|
17. Kunjungan ulang
Setiap
kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama
sampai memasuki persalinan.
Pada
kunjungan pertama wanita hamil akan senang bila diberitahu jadwal kunjungan
berikutnya. Pada umumnya kunjungan ulang dijadwal kan tiap 4 minggu sampai umur
kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu
dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin. Jadwal ini tidaklah kaku dan
penelitian diindonesia menunjukkan bahwa ANC sebanyak 4 kali selama kehamilan
dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy outcome yang baik.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
a.
Dari pihak ibu:
1) Tekanan
darah
2) Berat
badan
3) Gejala/tanda-tanda
seperti sakit kepala, perubahan, muntah, perdarahan, disuria, air ketuban
pecah, dll
a. Tinggi
fundus
b. Keadaan
sevik
c. Ukuran
pelvis
b. Dari
pihak janin:
1) DJJ
2) Ukuran
janin (TBJ, taksiran berat janin)
3) Letak
dan presentasi, engagenent ( masuknya kepala)
4) Aktivitas
5) Kembar
atau tunggal
c. Laboratorium
1) Hemoglobin
dan hematokrit
2) STS
pada trimester III diulang
3) Kultur
untuk gonokokus
4) Protein
dalam urin bila diperlukan
18. Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari
asal hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita
pekerja, ia boleh tetap masuk kantor sampai menjelang partus.pekerjaan jangan
dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8 jam sehari.
Pada keadaan tertentu seperti partus prematurus
imminens, ketuban pecah, menderita kelainan jantung, aktivitas sehari-hari
harus dibatasi. Bila sedang berpergian, ia tidak boleh duduk terus-menerus
selama 1-2 jam, melainkan harus selang-seling
dengan berdiri dan berjalan. Senam hamil sebaiknya dianjurkan untuk
dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.
19. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
Selama
kunjungan antenatal, ibu mungkin mengeluhkan bahwa ia mengalami ketidak
nyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidak nyamanan yang normal dan
merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan.
Sebagai seorang bidan, penting bagi kita membedakan ketidak nyamanan normal
dengan tanda-tanda bahaya.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan di antisipasi
dalam kehamilan lanjut, adalah:
a.
Perdarahan pervaginam
b.
Sakit kepala yang hebat
c.
Penglihatan kabur
d.
Bengkak pada muka dan jari tangan
e.
Keluar cairan pervaginam
f.
Gerakan janin tidak terasa
Selama
pemeriksaan antenatal, ibu mungkin akan memberithukan jika ia mengalami
tanda-tanda bahaya tersebut atau dapat terdeteksi oleh bidan. Penting bagi
bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya tersebut pada setiap kunjungan. Jika
bidan menemukan suatu bahaya ini, maka tindakan selanjutnya adalah melaksanakan
semua kemungkinan untuk membut suatu assemen/diagnosis dan membuat rencana
penatalaksanaan yang sesuai.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kehamilan (graviditas)
adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan persalinan.
Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester
III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan
kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu
yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar
ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu
hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung
untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu
kelancaran kehamilan ibu.
DAFTAR
PUSTAKA
Romauli, Suryati. 2011. Buku ajar asuhan kebidanan 1 konsep dasar
asuhan kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medica